Viral! Ulama Ini Hujat Presiden Jokowi dan Beri Pesan ke Habib Luthfi




Seorang ulama asal Kota Tasikmalaya, memberikan pidato di hadapan pengunjuk rasa umat muslim Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (18/12/2020).


Pidato itu beredar di berbagai media, salah satunya diunggah oleh kanal Youtube INSpiring TV. Dalam video berdurasi 6 menit 48 detik itu, pada mulanya seorang ulama asal Tasikmalaya Miftah Fauzi mengatakan bahwa bangsa Indonesia sedang krisis ketokohan dan keteladanan.


"Saudara Mahfud MD mengatakan silahkan dijemput, saudara pejabat-pejabat termasuk kelompok buzzer bayaran istana mengatakan tidak akan banyak orang yang menjemput beliau. Tapi ketika Allah menggerakkan jutaan manusia turun ke Jakarta, di sinilah masalah mulai timbul," ujarnya.


"Orang hasut mulai melancarkan perang opini, fitnah-fitnah mulai dilemparkan. Sehingga puncaknya adalah peristiwa di kilometer 50 di jalan tol Jakarta-Cikampek," lanjut Miftah.



Dengan berapi-api, ia menyebut bahwa sumber masalah di negeri ini adalah presiden. Hal itu karena presiden sampai hari ini belum mengatakan perkataan yang sifatnya ikut bela sungkawa terhadap 6 korban.


"Kami tidak akan mengganti Jokowi, karena jokowi akan turun dengan sendirinya. Sumber masalah ini berada di Presiden, Presiden kita sampai sekarang belum menyampaikan perkataan belasungkawa," ujarnya. 


"Terlepas siapa yang benar dan salah, masing-masing punya data dan itu akan dibuktikan di pengadilan. Kita yakin 6 orang itu tidak membawa senjata api, tidak membawa senjata berat. Tetapi paling tidak mbok ya presiden ngomong, saudara Kiai Maruf Amin mestinya ngomong, agar fitnah ini tidak menyebar ke seluruh bangsa," tambahnya.



Ia juga meminta kepada Presiden agar membentuk tim independen untuk menyelesaikan kasus penembakan 6 orang FPI kemarin.


"Segeralah tuan presiden yang mulia, membentuk tim independen agar kami tidak semua meluapkan emosi dengan salah. Kita kasihan dengan polisi-polisi yang baik, kita kasihan dengan aparat baik, sementara orang-orang yang berkuasa hari ini seolah-olah merasa melakukan kebenaran, bohong ditutupi bohong, kebohongan sudah memuncak di negeri ini," paparnya.


Selain itu, dengan nada sedih, Miftah Fauzi juga berharap sekaligus memberikan pesan kepada Habib Luthfi, Abuya Uci Turtusi, serta KH Miftachul Akhyar.



"Saya ingin mengatakan, wahai Maulana Habib Luthfi Bin Yahya orang tua bangsa Indonesia, yang memegang teguh merah putih, segeralah kumpul ulama-ulama besar Indonesia. Ajaklah ulama-ulama yang pro pemerintah dan tidak pro pemerintah," ungkapnya.


"Ajaklah ulama-ulama yang netral, ajaklah ulama-ulama yang bersebrangan sekalipun untuk musyawarah. Wahai tuan Habib Maulana Luthfi Bin Yahya wahai tuan KH Maimun Najih di Semedi Sarang sana, wahai Abuya Uci Turtusi, wahai ulama mbah yai Miftachul Akhyar, undanglah ulama-ulama di Indonesia yang bersebrangan atau tidak, ajaklah habib-habib di FPI untuk bicara soal bangsa ini," sambung Miftah Fauzi.


Miftah mengaku khawatir, jika semua dibiarkan saja akan saling bunuh sesama warga negara. Ia juga mengaku khawatir orang yang tidak bersalah menjadi korban.



"Kami tidak berdaya untuk datang ke mahkamah, kami tidak punya akses kepada kekuasaan, tapi para guru-guru mulia segeralah bertemu bikinlah musyawarah nasional, tidak berpihak kepada siapapun tapi berpihak pada keadilan. Mudah-mudahan ini direkam dan sampai kepada Maulana Habib Luthfi Bin Yahya," harapnya.


Sumber:suara.com


Iklan Atas Artikel/awalan

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel