Tragis! Seorang Pria Ditemukan Jadi Mayat Setelah Mengapung 20 Tahun di Lautan.

 


Meskipun pada dasarnya manusia hidup di darat karena keterbatasan biologis, namun perlu diingat kembali bahwa kehidupan berasal dari laut. Makhluk-makhluk berukuran mikro dalam laut yang terus mengalami evolusi perlahan demi perlahan mulai tidak cocok dengan habitat laut dan mengekspansi daratan.




Bagi para pencinta laut, gagasan bahwa laut adalah kehidupan merupakan suatu hal yang benar-benar menjadi panutan hidup sehingga tidak aneh rasanya jika ada orang-orang yang ingin ajalnya dijemput saat sedang di laut lepas.




Entah karena sangat mencintai laut atau tidak sengaja, seorang pria dari Jerman mengalami hal itu. Dia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia saat ditemukan di kapalnya yang mengapung di lautan. Yang mencengangkan adalah fakta bahwa dia sudah berlayar sejak 20 tahun yang lalu, dan saat dia ditemukan, dia sudah tidak bernyawa lagi.




Pria itu bernama Manfred Bajorat, dan dia sudah tidak pernah terlihat lagi kemunculannya sejak tahun 2009. Dia baru bisa ditemukan di pantai Barobo, tepatnya di Filipina. Kapal Bajorat ditemukan oleh dua orang nelayan dalam keadaan layarnya yang sudah rusak.



Mereka berdua pun masuk ke kapal untuk memeriksa keadaan di dalamnya dan menemukan Bajorat yang sudah menjadi mayat. Mereka juga menemukan foto-foto Bajorat bersama istri dan putrinya.




Semua barang-barangnya berantakan dan rusak, seolah-olah kapal Bajorat telah dihantam badai. Di dekat tangannya terdapat radio komunikasi. Tampaknya Bajorat berusaha untuk meminta pertolongan sebelum dia meninggal.

Selain radio komunikasi, mereka berdua juga menemukan sepucuk surat dari Bajorat untuk istrinya yang meninggal.



“30 tahun kita sudah meniti di jalan yang sama. Namun, kekuatan pencabut nyawa lebih kuat dibanding hasrat kita untuk hidup. Kau sudah tiada. Semoga jiwamu menemukan kedamaian di sana. Dari Manfredmu.” 




Di dalam kapal tidak ada tanda-tanda perseteruan sehingga dapat diasumsikan bahwa Bajorat benar-benar sendirian saat dia meninggal. Setelah diotopsi, didapatkan premis-premis yang menghasilkan asumsi bahwa Bajorat meninggal dunia 7 hari sebelum kapalnya ditemukan. Kemungkinan besar Bajorat meninggal karena terkena serangan jantung.




Seorang pelaut yang mengenal Bajorat mengatakan bahwa sang mendiang adalah seorang pelaut yang handal. Kemungkinan besar dia tidak akan terjebak dalam badai di lautan lepas sehingga dia memprediksi bahwa Bajorat terkena serangan jantung sebelum badai menghantam kapalnya.

Sumber:keepo.com


Iklan Atas Artikel/awalan

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel