Alquran Diludahi dan Dibakar di Swedia, Kita Sekarang Hidup di Masa Islamofobia
Rabu, 02 September 2020
Edit
Ketegangan memuncak di Ibu kota Norwegia, Oslo ketika seorang pengunjuk rasa anti-Islam merobek-robek dan meludahi halaman-halaman Alquran
Kepolisian Norwegia sampai menembakkan gas air mata untuk memisahkan dua kelompok yang bentrok.
Sedikitnya ada 30 orang yang ditangkap polisi Norwegia. Akibat bentrokan itu, unjuk rasa anti-Islam di Oslo pada Sabtu (29/8) membuat acara itu diakhiri lebih awal dari jadwalnya.
Seperti dilansir Deutsche Welle (DW) pada Ahad (30/8), unjuk rasa anti-Islam itu diorganisir kelompok Stop Islamisasi Norwegia (SIAN) di dekat gedung parlemen Norwegia.
Sementara itu dilaporkan kantor berita DPA ratusan pengunjuk rasa lainnya juga berkumpul dengan meneriakkan tidak ada rasis di jalanan kami.
Situasi ini pun memuncak ketika seorang wanita yang merupakan anggota SIAN merobek halaman Alquran dan meludahinya. Wanita itu sebelumnya pernah didakwa kemudian dibebaskan atas ujaran kebencian.
Dalam unjuk rasa itu, wanita tersebut mengatakan pada para pengunjuk rasa "lihat sekarang saya akan menodai Alquran,"
Bentrokan pun tak dapat terhindarkan antara pengunjuk rasa anti-Islam yang dimotori SIAN dengan kelompok yang kontra.
Kelompok yang kontra melemparkan telur kepada anggota SIAN dan mencoba melompati barikade polisi.
Sementara itu aparat menembakkan semprotan merica dan gas air mata untuk memisahkan kelompok-kelompok yang bentrok. Pada akhirnya SIAN mengakhiri unjuk rasa lebih awal dari yang direncanakan.
Dunia pun terkejut atas kejadian ini. Mengapa?
Karena selama ini Swedia adalah negara yang termasuk paling makmur di Eropa yang dengan tangan terbuka menerima kedatangan pengungsi dari negara berpenduduk Muslim akibat perang di Timur Tengah. Selama ini mereka aman dan nyaman di sana. Tak ada gangguan apa pun.
Namun, utamanya pada dua dekade terakhir, khususnya dua tahun terakhir, terlihat ada perubahan sikap dari masyarakat negara itu, umumnya sikap orang Eropa lainnya. Mereka melihat imigran Muslim adalah biang segala masalah. Maka, mau tidak mau identitas Islam ikut terbawa. Akibatnya, secara perlahan --bahkan semakin kuat -- Islamofobia menguat di negara itu dan juga di negara Eropa lainnya.
Alquran Diludahi dan Dibakar di Swedia, Kita Sekarang Hidup di Masa Islamofobia
Apa itu Islamofobia?
Runny Trust dalam laporannya 'A Challenge For Us All ' menulis Islamofobia adalah sebuah permusuhan yang tidak berdasar terhadap islam, sehingga akhirnya konsekuensi praktis dari ketakutan itu adalah diskriminasi terhadap islam baik individu maupun komunitas.
Propaganda Islamofobia bukanlah perkara baru. Bila kita menilik sejarah, sebenarnya propaganda Islamofobia sudah ada sejak zaman dahulu kala.